simple thinking

Polemik terkait kepindahan Andy Carroll ke Liverpool terus berlanjut. Pada wawancara pertamanya kepada media Inggris usai kepindahan, Carroll lantas membeberkan tabir di balik proses transfer. Carroll tampaknya tak ikhlas pindah ke Liverpool.

Menurut pengakuannya, kepindahan ke Liverpool murni atas desakan pihak Newcastle. Padahal, Carroll telah menyatakan penolakan untuk hengkang dari Newcastle.

Beberapa jam sebelum proses transfer terjadi, Newcatle memang sempat menolak pinangan Liverpool. Namun, saat The Reds maju dengan tawaran 35 juta pounds, The Magpies lantas membuat pernyataan di media kalau Carroll meminta dimasukkan ke dalam daftar jual.

Hal itu mengisyaratkan kalau Carroll sendiri yang ngotot ingin pindah. Namun, pada kenyataannya sang striker akhirnya mengungkapkan isu tersebut tidak benar. Bahkan, dia sempat menolak pindah dari St James'Park.

Akan tetapi, pihak Newcastle lantas memaksanya menerma pinangan Liverpool. Bukan cuma itu, pihak Newcastle juga meminta Carroll mengaku kalau dialah yang meminta ditransfer ke Anfield.

"Aku sebenarnya tak ingin pergi. Aku memastikan kepada fans kalau aku memang menolak pergi," aku Carroll. "Derek Llambias (managing director Newcastle) memintaku mengajukan permohonan transfer. Jadi aku merasa tersudut dan tak ada pilihan lain. Aku sudah tak diinginkan, dan sudah jelas mereka menginginkan uang."

"Setelah itu aku turun dari helikopter (milik Mike Ashley, chairman Newcastle). Aku tak mau pergi. Aku kecewa sudah tak diinginkan lagi di rumahku, setelah semua apa yang aku lakukan. Aku ingin bertahan karena pemain, staf, dan fans sangat luar biasa," sambung Carroll.

Menyikapi pernyataan itu, manajer Newcastle, Alan Pardew, langsung menepisnya. Menurut dia,Carroll memang minta dimasukkan ke dalam daftar transfer,dan pihak manajemen tidak memaksanya pergi.

"Kami pernah membahas perihal keinginannya meningkatkan nilai kontrak. Dan Carroll berkata, jika tidak disetujui maka dia akan pergi. Saya sudah berbicara dengan dia, dan menannyakan apa yang diinginkan. Setelah itu saya berbicara dengan direksi mengenai hal itu. Kami menyesali kepergian dia. Saya sendiri kecewa. Tapi kami tidka dalam posisi keuangan seperti Liverpool," tandas Pardew